Share

Bab 13

Aku mendengarkan kepanikan dari seberang sana dengan rasa yang datar saja, tak ingin menanggapi apa lagi peduli tentang apa yang dia rasakan. Tidak juga merasa senang karena dikhawatirkan. Semua juga karena kegilaannya.

‘Kemarin ibuku menemuimu?

Apa yang beliau lakukan padamu?

Kau baik baik saja kan?

Aku minta maaf Enjang.’

Suaranya beruntun seperti petasan.Aku hanya bisa mendengus sebal. Segera kuloudspeker dan meletakkannya di Kasur. Biarka dia puas bicara sendiri, aku tak mau ambil pusing.

‘Aku pasti akan bisa mengatasinya. Tak perlu khawatir, putramu juga sudah memberi restu.

Hallo Enjang! Kau masih di sana?

Jangan bilang kau berubah pikiran karena kedatangan ibuku!

Enjang!

Enjang!

Kau dengar aku?’

“Iya,” kataku lemah.

‘Apa, kau sakit?’ Suaranya terdengar mere

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status