Share

18. Healing

Malam itu aku 'dimonopoli' oleh adik iparku; udah kayak mainan jual beli tanah, rumah, dan hotel itu.

"Mbak Sha, bantuin buat PR!" rengek Arum.

"Mbak Sha, aku haus, ambilin minum, dong!"

"Mbak Sha, ayo makan buah!"

"Mbak Sha, tidur sini!"

"Mbak Sha ..., Mbak Sha ..., Mbak Sha ...."

Kupikir suara kecil itu tak akan berhenti menggangguku, tapi akhirnya Arum tidur juga sekitar jam sepuluh, dan tak lama berselang aku menyusulnya.

Sungguh tenagaku terkuras, hingga badanku rasanya remuk redam. Tak kupedulikan hal lain, aku hanya berpikir untuk tidur. Aku sempat terjaga, tetapi karena sudah larut malam aku tak meninggalkan kamar Arum.

Kupikir Yudistira pasti juga sudah tidur. Biarlah, toh cuma beberapa hari saja kami di sini. Hari Minggu atau Senin kami sudah pulang lagi.

Keesokan harinya Arum bangun dengan begitu ceria, berbanding terbalik dengan Yudistira yang semakin mirip panda, dengan lingkar hitam di sekitar matanya.

"Begadang, Yud?" tanyaku ketika kami sarapan.

"Banyak kerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status