Share

19. Selangkah demi Selangkah

Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Secerdas-cerdasnya manusia, kadang ada masa blo'onnya juga.

Otakku yang biasanya encer, kini membeku. Syaraf reflektifku terlambat mengirimkan pesan ke tubuhku saat bola berwarna hijau itu melesat begitu cepat.

Kudengar suara orang-orang yang kaget, tapi ada satu seruan di samping yang menarik perhatianku, "Awas!"

Kepalaku menoleh, sosok itu bergerak cepat untuk melindungiku. Ia mendorongku, tapi hebatnya tangannya menahan kepalaku agar tak terbentur kursi atau semacamnya.

"Dug!!" Bola itu mengenai area yang tidak jauh dariku, tapi aku tak terkena. Pemandangan di depan mataku lebih menakjubkan.

Aku bisa melihat wajah Yudistira tepat di depan wajahku dalam jarak yg begitu dekat.

Tatapan kami berjumpa, dan saling menyapa. Belum pernah kami bertatapan dalam posisi sedekat ini. Aku bisa melihat pupil matanya yang berwarna cokelat terang dengan jelas, indah dan menghanyutkan.

Beberapa detik itu terasa begitu lama, beberapa detik
Teha

Ecie... Yang sudah mulai cinta, kira-kira kapan ya Yudistira dan Ashanna mau jujur mengakui perasaan mereka? Yuk, lanjut baca aja, biar nggak penasaran. ^^

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status