Share

26. Seporsi Berdua

"Sha, nonton film, yuk," ajak suamiku sore itu.

"Hayuk!" sambutku antusias.

Dengan penuh semangat aku berjalan menuju kamar tengah, tempat televisi berada, tetapi Yudis mencegahku. "Eh, bukan di depan, Sha!" serunya.

Langkahku terhenti. "Terus di mana? Di jalan depan rumah?"

Yudistira terkekeh. "Kalau di depan rumah bukan nonton film namanya, tapi main film," guraunya genit. "Di kamar kita, ya, sambil tiduran, gitu."

Sejenak aku memandang suamiku yang pringas-pringis mencurigakan. Wah, jangan-jangan ada udang di balik gorengan.

"Kamu nggak berniat macam-macam, 'kan? Ini masih sore, lho, Yud," ujarku penuh kecurigaan.

Lagi-lagi dia tertawa. "Enggak, Sha! Palingan kamu sendiri yang mikir aneh-aneh, orang aku cuma pingin nonton film di kamar," elaknya.

"Benar?" tanyaku memastikan.

"Benar! Kalau kamu tak percaya, belahlah dadaku."

"Ih, malas banget! Nanti kalau dadamu dibelah, terus kamu mati, aku harus nyari suami pengganti di mana? Di pasar Beringharjo ada nggak?"

"Banyak ....
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status