Share

47. Ipar dan Ipar

"Hahaha! Gambarnya kocak banget, Mas!"

"Tapi keren, ih, Mas Juna!"

"Iya, bagus banget!"

Langkahku yang menaiki tangga terhenti, ketika kudengar canda tawa riang ketiga adikku di hari Minggu pagi. Dengan siapa lagi mereka tertawa kalau bukan dengan kakak iparku?

Aku tak bisa melihat apa yang tengah mereka lakukan, sebab aku belum mencapai lantai dua, tetapi sepertinya Juna sedang memamerkan karya seni buatannya.

"Kalau kayak gini gimana?" Sejenak terdengar suara pria itu, lalu mereka terdiam, dan akhirnya si kembar kembali tertawa heboh.

Tampaknya Juna berhasil mendapatkan hati Disa, Desi, dan Dida dengan kemampuan seninya. Hatiku bimbang apakah aku harus lanjut naik atau kembali turun. Semula aku berniat memanggil adik-adikku untuk sarapan, tapi aku jadi takut kehadiranku akan merusak suasana asyik yang tercipta.

Baru kali ini aku mendengar sisi lain dari Arjuna yang bisa membuat orang tertawa. Sepengenalanku iparku yang satu ini jarang tertawa. Ternyata aku belum benar-benar m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status