Share

24. Hutang Berbunga

24. Hutang Berbunga

***

Mulut Matun menganga, betapa terkejutnya ia saat mendapati hanya dua tempe goreng dan satu tahu goreng juga sambal yang tinggal sedikit.

Pandangannya beralih pada wadah di mana sebelumnya ia meletakkan sayur bening. Tangannya terulur pada centongnya dan mulai mengaduk. Betapa miris hati Matun kala mendapati hanya kuah yang tersisa, tanpa sayuran sama sekali.

Ia memandang kedua anaknya yang juga menatap dirinya dengan polos, semakin sakitlah hati Matun. Jika hanya dirinya makan dengan sambal pun tidak apa. Akan tetapi masih ada Rio dan Pendi yang juga belum makan sedari tadi mereka sampai.

"Ya Alloh," ucap Matun sembari memegang dadanya, ada rasa nyeri di sana menatap wajah kedua anaknya.

Matun berjongkok di hadapan kedua anaknya, ia segera menyeka sudut mata kala merasakan bulir air mata yang akan jatuh dari sana.

Matun berbicara dengan suara serak, "Kita keluar, yuk! Cari makan di warung." Matun ingat kalau jara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status