Share

23. Depresi

Malam terasa sangat panjang. Shafa hanya tidur beberapa menit, lalu terbangun, dan tidur sejenak, lalu terbangun lagi. Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak karena terus memikirkan Sonya. Masih ada yang ingin dia sampaikan pada Sonya. Namun Sonya sudah pergi untuk selamanya sebelum Shafa mengatakannya.

Sambil melihat langit-langit ruangan itu, Shafa terus menahan tangisnya walau air mata gagal dihadang. "Sonya, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

Jadwal Alby bangun pagi ada di jam setengah tujuh. Dia terbangun, namun pura-pura tertidur saat mendengar Shafa berbicara dengan suara yang lemah dan sedikit serak.

Shafa kembali melanjutkan kalimatnya dengan pelan. "Aku enggak punya sedikitpun perasa dendam ke kamu. Aku pikir, hari itu aku bisa memperbaiki hubungan kita. Tapi, kamu malah pergi untuk selamanya secepat ini. Maafin aku karena ingkar janji sama kamu. Dulu, kita pernah janji untuk saling menjaga, menolong, dan menyayangi. Tapi aku enggak bisa menolong k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status