Share

Tamu Tak Diundang

Rintik membeku ketika melihat seseorang sudah berdiri di depan kamar kosnya. Tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang tak beraturan seraya menelan ludah.

"Ja- Janar?" lirihnya.

"Darimana saja jam segini baru pulang?" tanya pria jangkung itu.

"Kerja lah. Memangnya kemana?" jawab Rintik seraya berjalan menuju pintu kamarnya. Secara otomatis Janar menggeser badannya agar Rintik bisa membuka pintu kamarnya.

"Sudah makan?" tanya Janar lagi. Yang dijawab anggukan oleh Rintik.

"Apa dia masih terus mengganggumu?" Rintik menatap saudara laki-lakinya. Kemudian menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin baginya untuk mengatakan yang sebenarnya pada Janar bahwa Reka masih terus mengganggunya.

"Kamu tidak bohong kan?"

Rintik tersenyum pada Janar seraya mengangguk. "Beri tahu aku jika laki-laki itubmasih mengganggumu. Akan aku beri pelajaran dia," ucap Janar dengan nada kesal.

"Kamu tidak usah khawatir. Aku bisa mengurus masalahku sendiri. Nanti kalau aku sudah tidak bisa mengatasinya, aku pasti aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status