Share

Cuma Tempat Tinggal, Sya

"Cuma tempat tinggal, Sya. Jangan karena ini aja kamu mau marah juga." Aiden mengingatkan istrinya.

"Hahaha. Cuma Kakak bilang?" tawa Alsya terdengar renyah.

Tampaknya Aiden terlalu menyelepelekan keputusannya kali ini, tanpa berbincang lebih dulu.

Belum lega hatinya karena kini mereka akan tinggal bersama, Aiden justru membuat dirinya berada dalam posisi yang sangat sulit.

"Iya. Apa ada yang salah? Ini juga untuk kebaikan kita, dan orang tua kita yang ada di Bogor," tutur Aiden mengutarakan pemikirannya.

Rongga dada Alsya terasa sesak dan penuh. Kepalanya terangkat menatap atap mobil agar air mata kemarahannya tidak tumpah.

Matanya sudah terasa sakit karena terlalu banyak menangis belakangan ini.

Dengan seutas senyum tipis, gadis itu melepas kasar seat belt yang melingkari tubuhnya.

"Terbaik menurut Kakak. Bukan Alsya. Alsya nggak mau tinggal di sini," tegas Alsya penuh penekanan.

Jemari tangannya menggapai handle pintu mobil dan bergegas keluar.

Langkah Alsya tergesa-gesa setelah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status