Suara kepakan baling-baling dan mesin helikopter terdengar makin menjauh meninggalkan landasan di kawasan Grand Bay Resort, Blue Sea. Aaron menghela napas lega, akhirnya kembali ke tempat ini menjemput cintanya yang masih tertinggal. Setelah seharian tadi kembali berjibaku dengan pekerjaan yang mengharuskannya datang.Kembali menginjakkan kaki di Blue Sea, CEO Morgan Co sudah berhasil menenangkan gejolak emosinya. Harapan untuk melerai kesalahpahaman yang telah terjadi antara dirinya dan sang Istri begitu besar.Bukan Eleanor yang salah, tapi dia telah mengabaikannya seharian. Aaron merasa bersalah. Perasaan itu hadir mengganggunya, karena dia tak melihat Eleanor sejak semalam. Gelenyar kerinduan perlahan menyusup di dalam dada, seakan ada ribuan kupu-kupu yang sedang beterbangan di dalam perutnya."Kuharap malam ini kita lupakan masalah kemarin, El." Aaron tak sabar untuk bertemu dengan istrinya malam ini. Setengah berlari, Aaron berharap bisa segera membawanya dalam pelukannya yang
Sebuah mobil sedan mewah meluncur menuju kediaman keluarga Fletcher seperti anak panah yang melesat daei busurnya. Di dalamnya, Edger begitu terburu untuk memastikan keberadaan Nyonya Eleanor Fletcher. Dengan alasan yang tidak dia ketahui, sang Nyonya pulang lebih dahulu saat tuannya pergi ke London.Dari getar suara Aaron di panggilan telepon, Edger bisa mengukur seberapa khawatir Tuan Aaron Fletcher, karena istrinya pergi tanpa memberi kabar sama sekali. Bahkan, nomor ponselnya juga tidak aktiv. "Pablo, kamu sudah mendapatkan informasi penerbangan dari Blue Sea hari ini!" Begitu memasuki pintu utama mansion, Edger menghubungi Pablo yang sudah berada di Bandara."Aku baru sampai, nanti segera kulaporkan!" sahut Pablo dari seberang."Baiklah, selamat bekerja lembur, Pablo!" "Kamu juga, selamat bekerja sampai pagi!" Pablo menyahut dengan dengusan.Edger membalas dengan suara tawa yang renyah. Untung saja tidak ada Aaron di dekatnya. Jadi, dia bebas mengeluh.Ini sudah tengah malam, t
"Selamat Pagi, Paman, Tante." Grace Harper muncul di resort pribadi Fletcher Family pagi ini. Keluarga Fletcher sedang sarapan bersama di meja makan. Rose dan Fernando hanya menatap menampilkan senyum tipis basa-basi, sedangkan Aaron bahkan tak berniat meliriknya sama sekali. CEO Morgan Co itu begitu fokus dengan piringnya lengkap dengan tampangnya yang datar tanpa senyuman."Pagi, Flow. Pagi, Aaron." Grace tersenyum riang, seakan baru saja mendapatkan jackpot jutaan dollar.Tak ada yang mempersilakan Grace untuk ikut bergabung dalam acara sarapan bersama tersebut, tapi Grace sudah mendaratkan bokong di salah satu kursi di sana. "Tante, aku datang untuk bersedih bersama kalian. Berita di luar sana memang sangat kejam. Mereka seenaknya memberitakan rumah tangga Aaron dan Elle retak saat bulan madu. Aah, menyedihkan sekali. Ingin rasanya aku mencabik-cabik mulut kurang ajar mereka itu, Tante!" Grace sudah mulai mengajak bergosip sambil mengoleskan selai kacang di rotinya.Dari caranya
"Biar aku saja yang jaga Eric di rumah sakit, Kak. Kak Elle pulang saja." George tidak tega melihat Eleanor yang terlihat kelelahan. Sejak semalam, dia tidak bisa tidur karena menjaga Eric yang baru saja selesai operasi usus buntu. Kemarin, George ke kampus, jadi Eleanor full menjaga Eric sendirian. Mungkin juga, kondisi tubuhnya tidak terlalu baik, sehingga wajah Eleanor terlihat pucat. "Iya, Kak. Biar George yang menunggu di rumah sakit hari ini. Besok, dokter sudah kasih izin untuk pulang." Eric merasa kasihan melihat sang Kakak terlihat begitu lelah. Sejak berhubungan dengan keluarga Fletcher, energi lahir batin Eleanor terkuras. Bekerja siang malam di kantor dan menjadi baby sitter Floretta, itu lumayan menguras tenaga. "Iya, aku lelah sekali. George, aku nitip Eric padamu." Eleanor bergegas keluar dari ruang perawatan Eric. Selama di New castle, Eleanor menginap di Hotel. Hari ini dia ingin tidur untuk melepaskan rasa lelah yang mendera. Tak hanya lelah fisik, tapi mentalny
Aaron melipat tangan di depan dada sambil menatap tajam pada wajah cantik Eleanor yang cemberut. Istrinya bersikukuh tidak mau pulang bersamanya hari ini. "Aku masih akan tinggal di sini dalam beberapa hari, baik Anda memberi izin atau tidak!" ungkap Eleanor tegas.Eric membutuhkan perawatan. Dia tidak tega meninggalkan adiknya yang belum benar-benar pulih. Selama ini, dia hanya mengirimkan uang saja. Kehadiran dan perhatiannya sangat minim. Eleanor merasa bersalah."Katakan padaku, kenapa kamu keras kepala?!" gusarnya.Walaupun Aaron sudah tahu bahwa di tempat ini ada dua adik Eleanor yang bernama George dan Eric, pria itu pura-pura tidak tahu. Tak mengakui bahwa dia sudah mengerahkan detektif khusus untuk memberikan informasi valid keberadaan Eleanor di Newcastle."Aku masih ada urusan pribadi di sini, Tuan Aaron Fletcher.""Katakan padaku, urusan pribadi apa yang membuat seorang istri sampai berani membantah suaminya?" balas Aaron sembari melayangkan tatapan tajam.Dalam hati, Ele
"Apa kamu sakit?" tanya Aaron yang memperhatikan Eleanor yang tampak pucat. Wanita itu menggelengkan kapala, mereka saat ini dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk Eric.Hari ini, Aaron akan bertemu dengan saudara iparnya untuk pertama kali. Sebelumnya, Aaron hanya mempunyai Tifanny sebagai satu-satunya saudara ipar. Ternyata, sekarang dia mempunyai dua."Aku hanya sedikit lapar," sahut Eleanor lemah. 'Lapar lagi? Bukankah tadi kita habis sarapan?' batin Aaron sambil menatap serius seakan tak percaya dengan ucapan istrinya."Hmm, aku mudah lapar sekarang. Mungkin udara Newcastle yang nyaman membuat nafsu makanku bertambah besar." Eleanor berkata sekenanya."Apa kamu sangat berhemat selama di sini, El? Jangan merusak nama baikku, El. Bagaimana bisa istri seorang Aaron Fletcher kelaparan sampak pucat seperti ini? Dimana harga diriku! Beli apapun yang kamu inginkan!" Aaron mulai mengomel."Aku tidak berhemat, hanya sedikit lelah." "Jangan mengalihkan pembicaraan. Kamu tadi
Sepasang kekasih turun dari helikopter dengan senyuman mengembang, mengundang perhatian orang-orang yang sedang berlibur di Blue Sea. Selama beberapa hari terakhir keduanya menjadi sorotan gosip paling panas di kota kecil tersebut. Gosip tentang retaknya rumah tangga Aaron Fletcher dan Eleanor Wilson tengah menjadi hot issue yang menjadi trend perbincangan publik. Bukan tanpa sebab, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membesarkan kabar tersebut supaya membuat nama Keluarga Fletcher mencuat ke permukaan.Keluarga Fletcher yang mempunyai kekayaan jutaan triliun, selama ini selalu menghindari media sorotan media. Dengan adanya berita itu, Rose dan Fernando tak bisa menikmati liburan dengan tenang. "Apa kamu kelaparan, Baby?" tanya Aaron Fletcher sembari menggandeng mesra tangan Eleanor."Tidak, tidak, kamu sudah bertanya padaku sepuluh kali dalam dua jam terakhir," sahut Eleanor merasa konyol. Apakah mengatakan lapar begitu tabu di depan pria ini? Padahal dia hanya mengatakannya sat
"Syukurlah kalau kalian sudah kembali." Rose menyambut menantu dan putranya di meja makan dengan senyum semringah. Fernando juga ikut bernapas lega. Melihat Aaron yang sudah bisa tersenyum tanpa beban, jauh berbeda dari terakhir kali mereka sarapan bersama.Diakui atau tidak, keberadaan Eleanor telah mengubah semua kebiasaan di keluarga mereka. Aaron terlihat lebih bahagia saat ada Eleanor di sisinya. Bahkan mungkin CEO Morgan Co itu tidak menyadarinya. Namun, semua itu jelas terlihat di mata Rose dan Fernando."Son, wajahmu terlihat lebih segar hari ini." Entah sebagai bentuk pujian atau hanya sekedar mengungkapkan perasaannya saja, Fernando berkata jujur."Ya, hari ini cukup menyenangkan," sahut Aaron acuh tak acuh.Tak hanya Aaron, senyum Floretta juga begitu lebar hari ini. "Bibi, akhirnya Bibi kbali ke Blue Sea," timpal Floretta ikut nimbrung."Apa kamu masih betah di tempat ini, Flow?" tanya Aaron menatap serius."Aku masih ingin berada di sini seminggu lagi." Floretta sangat m