Share

Malam Semanis Madu

Suara pintu yang dibuka membuat Atika tersentak dan memandang terkejut pada bayangan Elang di cermin. Suaminya itu telah mengganti baju kerjanya dengan kaus putih dan celana kain berwarna senada. Rambutnya yang sudah mulai panjang terlihat basah baru keramas, tetes-tetes air yang belum dikeringkan terlihat bergelantungan di ujung rambut pria itu. Atika merasakan jantungnya kini berdebar kencang, entah kapan ia akan terbiasa melihat ketampanan suaminya sendiri.

"Maaf aku mengagetkanmu," ujar Elang menghampiri Atika. Pria itu kemudian meraih sisir di tangan Atika.

"Geli," kata Atika pelan ketika tanpa sengaja jemari Elang mengenai tengkuknya.

"Jadi ini titik sensitifmu yang lain," gumam Elang seraya tersenyum penuh arti.

Seketika wajah Atika memanas memahami arti perkataan Elang. Secepat kilat Atika berbalik dan merebut handuk yang berada di pundak suaminya, lalu menarik pria itu hingga duduk berlutut di hadapannya.

"Setelah mandi, cepat keringkan rambutmu! Nanti bisa masuk angin," omel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status