Share

Pengakuan

"Keluar! Dasar anak haram, pembawa sial! Keluar kamu, mau kamu sembunyikan dimana pun anakku, aku bisa menemukannya!"

Teriakan Guntur, salah satu tetua desa yang juga ayah dari Aqila menambah suasana mencekam malam itu. Seruan serta gedoran pintu dan juga kaca jendela ikut mengiringi amukan Guntur yang mencari keberadaan putrinya. Elang yang melihat orang-orang desa mengererumuni rumahnya, sontak menepikan motor tua yang ia kendarai beberapa meter sebelumnya. Kening pria itu berkerut dalam belum menyadari bahaya yang mengintainya.

"Ini dia, orangnya sudah datang!" seru seorang ibu-ibu tambun penjual nasi pecel.

Guntur yang berdiri paling depan dekat dengan pagar rumah Elang, merangsek berbalik arah menjauhi kerumunan dan menarik ujung kaus lusuh Elang.

"Kamu sembunyikan dimana putriku?"

"Apa maksud Bapak? Saya tidak menyembunyikan Aqila!"

Sebuah tendangan keras menghantam tulang kering Elang membuat pria itu jatuh tersungkur ke tanah. Guntur lalu menginjak punggung Elang, membuat pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status