Share

Sebelum Petang Datang

Dony membuka pintu kamar kost-nya dan terkejut melihat Sania duduk bersimpuh di depan televisi. Lembaran tisu yang telah terpakai berserakan di sekitarnya. Bahu gadis yang sekarang mengenakan kaus bergaris putih biru itu sesekali bergetar.

“Apa yang terjadi? Ada yang menyakiti mu? Kamu terluka? Coba mana yang sakit?” tanya Dony seraya berlari tergopoh-gopoh menghampiri satu-satunya saudara sedarah yang ia miliki.

“Sania, katakan, siapa yang menyakiti mu?” bentak Dony tak sabar mengguncang-guncang bahu adiknya kencang.

“Hentikan!” pekik Sania mendorong mundur Dony, dan menatap garang kakaknya. “Abang yang menyakitiku, tahu!”

“Ah, maaf,” kata Dony pelan menyadari bahwa ia tidak mengontrol tenaganya karena terlalu panik tadi.”Aku terlalu ketakutan tadi, kamu tahu kan sekarang sangat banyak orang jahat berkeliaran dimana-mana. Aku jelas terkejut pulang melihat kamu menangis tersedu-sedu seperti itu.”

Sania memicingkan mata menatap Dony geram, kedua lubang hidungnya kembang kempis. J
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status