Share

Terkunci di Kamar Mandi

“Tolong, Java Latte satu.”

Sambil mengambil uang dari dompet, aku berfikir betapa mahalnya hidup di Korea Selatan. Berbeda dengan di Indonesia. Satu gelas kopi di sini, harga nya sama dengan sepuluh gelas kopi di Indonesia. Dan bahan kopi yang kubeli sekarang itu berasal dari negaraku, tidak adakah diskon khusus?

“Tidak Nona, tidak ada hak istimewa di sini!” bisa kubayangkan pasti itu jawaban pramusaji.

Meski mahal, aku selalu menyempatkan dua atau tiga hari sekali minum kopi. Sedikit kenyamanan tentunya tak berdosa.

Genap satu tahun aku tinggal di Korea Selatan. Bagiku rasanya seperti seabad. Benar-benar rindu rumah. Dulu aku merasa kesal dengan ceramah Mama tapi sekarang aku sangat ingin dimarahi panjang lebar oleh Mama. Mama pasti akan memarahiku karena aku terlalu sering mengeluarkan uang, atau karena aku masih suka mengigiti kuku jempolku.

“Keyla! Ke sini gabung!”

Aku menoleh ke kanan, di sana duduk dua orang pria dan satu wanita. ketiganya temanku sesama penerima beasiswa di Kor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status