Share

#84. Delapan Bulan Kemudian

Delapan bulan kemudian...

Akbar mendongakkan kepalanya untuk melihat dengan jelas tulisan La Na Restaurant. Bugenvil ungu dan pink menjadi atap lorong yang berujung pada pintu masuk. Dari tatanan gerbangnya yang begini sudah dapat diduga kalau tema desain restoran ini adalah taman tropis.

Hanya beralaskan sendal, Akbar masuk ke restoran. Ia disambut oleh seorang waitress perempuan.

“Selamat pagi. Ada yang bisa Saya bantu?” tanya waitress dengan tulisan Ema di nametag yang tersemat di dada kanannya.

“Saya mau ketemu dengan Andreas.”

“Kalau boleh tahu, hubungan Bapak dengan Chef Andreas?” tanya Ema hati-hati, tetap diikuti dengan senyuman.

“Saya temannya dari Jakarta. Teman SMA-nya. Dia pasti tahu, bilang saja Akbar yang mencarinya,” jawab Akbar sangat percaya diri.

“Baiklah. Kalau begitu, silakan duduk di sini....”

“Saya duduk di bar saja,” pinta Akbar karena lebih enak mengobrol di sana daripada meja restoran. Lebih leluasa.

“Oh, okay.” Ema mengantarkan Akbar ke meja bar. “Saya pangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status