Wanda berbaring di sofa dalam keadaan setengah sadar dan merasakan ada yang masuk ke kamarnya. Setelah itu, terdengar suara Sienna, "Aku sudah kirim beberapa pesan padamu, tapi kamu nggak balas sama sekali. Jadi, aku minta kunci cadangannya dari pembantu. Kamu sedang demam sekarang, aku akan panggil dokter pribadi untuk mengobatimu."Meski sedang demam hingga linglung, Wanda tetap memahami niat baik Sienna. Dia ingin mengucapkan terima kasih, tapi tidak bisa bersuara sama sekali karena demamnya terlalu tinggi.Setelah dokter datang, dia memasang infus pada Wanda dengan menusukkan beberapa jarum pada punggung tangannya. Sienna menatapi Wanda yang terlihat sangat lemah sekarang. Di balik piamanya juga terlihat beberapa bekas yang mencolok.Saat mendengar Wanda menyebutkan tentang temannya semalam, Sienna telah merasa curiga karena Wanda berbicara dengan terbelit-belit. Dilihat dari kondisinya sekarang, tampaknya pria itu tidak sederhana. Namun karena Wanda tidak ingin mengatakannya, Sien
Sienna memegang dahi Wanda untuk memeriksanya. Ternyata demamnya memang sudah turun."Wanda, kamu yakin nggak mau istirahat dulu di rumah? Aku ini pebisnis, memang aku sangat membutuhkanmu untuk kembali ke kantor denganku sekarang. Tapi syaratnya adalah tubuhmu harus sehat dulu.""Bu Sienna, aku sudah sembuh."Sienna pun tidak berkomentar lagi dan keduanya langsung bergegas ke perusahaan. Dalam seminggu ke depannya, Sienna hampir tidak pernah pulang ke rumah. Dia hanya pulang beberapa kali dan melihat Jacob sedang menunggunya.Namun karena terlalu sibuk, Sienna hanya sempat buru-buru mengambil beberapa pakaian ganti setiap kalinya. Dia hanya mengecup pipi Jacob sekilas, lalu menyuruhnya untuk tidur duluan. Awalnya Jacob masih bisa memakluminya, hingga akhirnya dia mulai merasa diabaikan.Saat terakhir kalinya pulang ke Vila Cahwana, Sienna tidak melihatnya lagi. Lantaran terlalu sibuk, Sienna hanya meneleponnya, tetapi tidak dijawab oleh Jacob. Awalnya Sienna ingin mencarinya di Grup Y
Sienna merasa semua ini sangat konyol. Pada akhirnya, dia bangkit dari sofa dan berkata dengan nada dingin, "Tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar dulu."Tara langsung menarik tangannya lagi. "Sienna, jangan-jangan kamu nggak mau mengakui kami karena kami miskin? Saat itu, kami benar-benar nggak pernah membuangmu. Kamu diculik orang, aku dan ayahmu juga merasa sangat sedih waktu itu."Sienna menyingkirkan tangannya dan menatap kedua orang itu dengan dingin, "Sudah kubilang, tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar dulu."Mendengar ucapan ini, Tara langsung emosi seketika. Namun, dia tetap berusaha untuk bersabar. "Kalau begitu, kamu berikan kami nomor teleponmu. Jangan sampai kami malah nggak bisa menemukanmu setelah hasil pemeriksaannya keluar nanti."Akan tetapi, Sienna telah berjalan menuju lift. Jelas sekali, dia tidak ingin banyak berbasa-basi dengan orang seperti ini. Tara yang masih belum menyerah, langsung berseru, "Sienna, kamu nggak dengar kata Ibu ya?"Sienna menghentikan lan
Sienna melihat kedua orang ini sekilas. Hasil pemeriksaan telah terpampang jelas di hadapannya dan bahkan diawasi langsung oleh Ethan. Ethan tidak punya dendam apa pun terhadap Sienna, sehingga tidak mungkin memalsukan hasil pemeriksaan ini.Sampel rambut ini juga diambilnya sendiri secara langsung dan orang yang mengantarkannya ke rumah sakit adalah pengawal Vila Cahwana. Tidak ada seorang pun di Vila Cahwana yang akan mengkhianatinya. Semua pelayan di sana dipilih langsung oleh Darwo sendiri.Melihat Sienna yang berpikir keras, Tara mengira Sienna sedang mencari tempat tinggal untuknya. "Sienna, kami nggak terlalu pemilih. Karena kamu sudah jadi presdir sekarang, sepertinya kamu tinggal di vila, 'kan? Bawa kami ke sana untuk lihat-lihat saja.""Ya, kami naik mobil selama berjam-jam dari Kabupaten Armana ke sini. Kami menahan mual selama perjalanan hanya demi bertemu denganmu."Wajah Tara dan Agus tampak kegirangan, seolah-olah melihat mesin ATM berjalan. Putrinya sekarang adalah pres
Tara mengira dirinya salah dengar. Dia langsung berdiri dari lantai dan langsung menyerbu ke arah Sienna. "Kamu ini punya hati nurani nggak?! Kami ini orang tua kandungmu! Kenapa kamu memperlakukan kami seperti itu?!"Sienna hampir saja terjatuh ditarik olehnya. Untungnya ada beberapa pengawal yang langsung menahannya. Sienna mundur beberapa langkah, lalu berpaling dan pergi dari tempat itu tanpa menoleh sama sekali. Tara yang masih berdiri di tempatnya berteriak dengan marah, "Kamu akan menyesal! Kamu akan menyesal!"Tak lama kemudian, Tara dan Agus dikeluarkan dari gedung perusahaan. Ekspresi keduanya tampak sangat muram, terlebih lagi mereka tampak seperti lelucon di tempat yang berkelas ini. Agus langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, "Dia nggak mau mengakui kami dan bahkan menyuruh pengawal untuk mengusir kami."Terdengar suara pria dari ujung telepon, "Kalian foto diri kalian dalam kondisi yang paling menyedihkan, lebih bagus lagi kalau dilakukan di depan perusa
"Nona, apa besok kamu akan menghadiri pesta malam?" tanya Wind.Besok adalah ulang tahun penerus Keluarga Tanzel, Benny. Setiap tahunnya, Keluarga Tanzel akan mengadakan pesta besar. Lily telah menerima undangan, jadi pasti akan pergi. Dia bangkit perlahan, lalu mengambil undangan dari meja dan melihatnya sebentar.Lily mengerucutkan bibirnya sambil berucap, "Apa Jacob bakal bawa jalang itu juga? Suruh Tara dan Agus ke sana besok. Biarkan mereka melihat kemewahan di sana. Begitu melihatnya, aku yakin mereka bakal lebih ingin bertahan di sisi Sienna. Setelah mereka merusak pestanya, semua orang bakal tahu bahwa mereka adalah orang tua Sienna. Wanita itu pasti akan merasa malu."Lily pun tersenyum dan menepuk pelan dahi Wind. Dia melanjutkan, "Tolong siapkan gaun yang paling bagus untukku."Wind sontak setengah berlutut. Dia memijat kaki Lily dengan lembut seraya menjawab, "Semuanya sudah disiapkan. Nona, kamu pasti akan membuat semua orang terpesona." Lily tersenyum, lalu menghela napa
Sienna bersandar di sofa dengan kelelahan. Setelah itu, dia berusaha menguatkan diri untuk naik ke lantai atas dan mandi, lalu tertidur di ranjang.Keesokan paginya saat terbangun, dia melihat Jacob masih tetap tidak membalas pesannya. Setelah bergegas ke perusahaan, dia langsung menghadiri rapat. Para eksekutif perusahaan mendengarkannya dengan penuh perhatian. Setelah berbicara hampir dua jam, Sienna akhirnya menurunkan pandangannya."Mungkin hanya sampai di sini pekerjaan kalian untuk beberapa saat ini. Jangan sampai ada yang lengah. Departemen Humas juga harus selalu memperhatikan isu yang beredar di internet. Aku khawatir ada orang yang menimbulkan masalah lagi dari Perusahaan Kartika.""Bu Sienna, film Poppy telah ditayangkan dan reaksi penonton lumayan bagus. Sekarang ini ada banyak sekali iklan yang mencari kita. Poppy sepertinya bakal berpotensi jadi artis besar. Mungkin setelah drama ini selesai nanti, levelnya sudah berbeda."Sienna menguap karena tidurnya tidak terlalu nyen
Sienna merasa pusing sekali. Sepertinya, banyak sekali masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Dia mulai kewalahan menghadapinya."Di mana pengawal lantai 1? Suruh mereka bekerja sama dengan polisi untuk menghalangi para penggemar itu. Jangan sampai mereka mengganggu pekerjaan staf," instruksi Sienna."Aku sudah memberi tahu para pengawal. Untuk sementara ini, situasi masih berada di kendalimu. Tapi, para penggemar benar-benar gila. Kalau Poppy nggak mengklarifikasi, mungkin nggak akan ada yang bisa pulang malam ini."Sienna tentu berharap Poppy mengklarifikasi semuanya. Namun, Poppy masih menjalani perawatan sekarang. Dokter memang mengatakan Poppy baik-baik saja dan hanya luka di kepalanya yang harus diperhatikan.Ketiganya terkadang berdiri dan terkadang duduk. Mereka tampak gelisah. Sienna berjalan ke balkon di sebelah untuk melirik situasi di bawah.Lantai bawah dipenuhi oleh para penggemar, semuanya datang untuk menjenguk Poppy. Bahkan, beberapa mendengar kabar bahwa Poppy telah me