Jero dan Arlo segera memasuki bangsal. Lily masih belum sadarkan diri. Arlo meraih tangan putih Lily sambil menghela napas ringan. Meskipun nyawanya tidak terancam, kesehatan Lily pasti akan memburuk setelah kejadian ini.Arlo mengeluarkan ponselnya. Setelah merenung cukup lama, dia memutuskan untuk menelepon ayahnya. Jero pun terkejut melihat Arlo menghubungi seseorang. Dia segera bertanya, "Kak, kamu akan memberi tahu Ayah tentang kejadian ini?""Ya." Arlo mengiakan. Jero seketika merasa gelisah. Ayah mereka memegang kekuasaan terbesar di Keluarga Shankar. Jika dia tahu terjadi sesuatu pada Lily ....Namun, Arlo sudah menghubungi sang ayah. Ada perbedaan waktu di Armania. Meskipun demikian, Omar langsung menerima panggilan saat melihat nama putranya. "Arlo, kenapa?""Ayah, Lily masuk rumah sakit dan belum sadarkan diri. Aku rasa kamu berhak tahu tentang ini," ujar Arlo.Omar terdiam sejenak sebelum bertanya, "Gimana kondisinya sekarang? Gimana dia bisa terluka?""Masalah ini berkaita
Setelah mengetahui anaknya bisa dipertahankan, wanita itu pun menangis saking terharunya. Sesaat kemudian, suaminya datang dan membawanya ke bangsal.Pria itu mengucapkan terima kasih kepada Sienna dengan mata berkaca-kaca. Dia pun mengatakan emosi istrinya sedang tidak stabil karena hamil. Istrinya curiga sang suami berbohong tentang kesehatan janinnya. Dengan demikian, Sienna termasuk menolong mereka karena sang istri merasa orang luar tidak mungkin menipunya.Pria itu tentu mencintai istrinya. Tatapan mereka terhadap satu sama lain benar-benar penuh cinta. Dia pun tidak tega melihat istrinya kesulitan seperti ini."Istriku, gimana kalau kita gugurkan anak ini saja? Aku nggak suka anak kecil kok. Kita bisa pakai tabungan kita untuk keliling dunia," saran pria itu."Nggak boleh. Aku suka anak kecil, aku harus melahirkan anak ini," tolak wanita itu langsung."Ya, ya. Jangan begitu emosional," hibur pria itu.Sienna seketika merasa iri melihatnya. Ketika dirinya mengandung, Jacob bahkan
Sienna juga ingin bertanya apakah Jacob benar-benar ingin memutuskan hubungan mereka. Namun, saat ini keduanya malah saling memandang dan tidak berbicara untuk sesaat. Satu menit kemudian, Jacob langsung berjalan menuju lift dan dia pun segera mengikuti Jacob."Jacob ...." Begitu sampai di depan lift dan melihat pintu lift hampir tertutup, Sienna langsung mengulurkan tangannya untuk menahan pintu lift.Melihat situasi itu, jantung Jacob hampir berhenti berdetak karena terkejut. Dia segera menekan tombol buka dan menatap Sienna dengan ekspresi marah. "Apa yang ingin kamu katakan?""Kamu benar-benar ingin bersama dengan Lily?""Ya."Sienna menarik napas dalam-dalam dan menggenggam erat kantong obatnya. "Nggak peduli bagaimana pun aku menjelaskannya, kamu tetap nggak percaya aku nggak mencelakai Kakek Darwo ya?"Jacob tidak berbicara dan tidak ingin melihat Sienna. Melihat wajah Sienna hanya akan membuat dadanya terasa sakit, sehingga dia langsung menekan tombol tutup lift."Orang yang me
Jacob hanya berdiri di dalam lift dan melihat lantai yang perlahan-lahan turun dengan bingung. Dia tiba-tiba tersadar kembali dan mulai menekan tombol ke lantai atas dengan buru-buru, tetapi tombol-tombol itu tetap tidak menyala. Saat tiba di lantai satu dan melihat kelakuannya yang seperti orang gila, dia merasa lucu.Jacob keluar dari lift dan mulai menunggu lift untuk naik lagi. Namun, lift itu berhenti di lantai dua dan lift lainnya di samping juga tetap berhenti di lantai atas. Setelah menunggu selama satu menit, dia sudah mulai merasa tidak sabar dan akhirnya menuju tangga di sebelahnya, lalu langsung mulai berlari naik.Setelah berlari sampai lantai delapan dan keningnya dipenuhi keringat, Jacob menarik dasinya hingga beberapa kancingnya terlepas. Saat mengangkat kepala dan melihat ke sekeliling, dia melihat Sienna yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Melihat Sienna sedang menyeka air mata, hatinya langsung merasa sakit. Namun, sebelum mendekati Sienna untuk berbicara, dia teta
Pria itu telah ketiduran, matanya yang sipit dan tampak tajam itu pun telah terpejam.Sambil menahan kepedihan di hatinya, Sienna Winata beranjak turun dari ranjang. Saat membungkukkan badannya, rambut Sienna tergerai menutupi wajahnya yang cantik dan polos. Baru saja dia hendak mengambil pakaian yang tergeletak di lantai, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakangnya."Kamu mau berapa?"Suaranya terdengar begitu ketus. Kemesraan yang dirasakan karena pengaruh alkohol tadi malam, kini telah sirna.Setelah meraih pakaiannya, Sienna terdiam sejenak.Ironisnya, setelah 3 tahun pernikahan, suaminya bahkan tidak mengenal dirinya.Tiga tahun yang lalu, Sienna menyelamatkan Pak Darwo Yuwono dari maut. Pada saat itu, kebetulan ayah Sienna juga sedang mengalami kesulitan dalam pendanaan putaran pertama bisnisnya. Melihat kesempatan ini, Pak Darwo langsung menjodohkan Sienna dengan cucunya, Jacob Yuwono. Selain itu, dia juga menyuntik dana investasi sebesar 600 miliar kepada Keluarga Winata
Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya."Nggak usah."Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.Elena, Elena Prawira ....Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa
Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang
Pintu mobil terbuka. Ketika Daria baru saja hendak menghampirinya, pemuda yang turun dari mobil itu ternyata bukan Jacob, melainkan asistennya, Sony."Nyonya, Tuan Jacob ada urusan mendadak, jadi tidak bisa pulang untuk makan malam hari ini. Ini adalah hadiah yang diberikan Tuan kepada Anda."Saat menelepon Jacob, Daria memang hanya menyuruhnya pulang untuk makan malam di rumah. Dia tidak mengatakan bahwa Sienna juga datang hari ini.Sebab, dilihat dari sikapnya yang tega meninggalkan istrinya dan pergi ke luar negeri 3 tahun yang lalu, Jacob mungkin akan langsung menolak untuk pulang.Daria melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pelayan untuk mengambil bunga dari tangan Sony. Dengan wajah kecewa, Daria menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku tahu dia sibuk. Tolong sampaikan padanya untuk jaga kesehatan." Setelah menganggukkan kepala, Sony kembali masuk ke mobil.Saat kembali ke ruang tamu, Daria merasa tertekan ketika melihat Sienna. Dia pun melambaikan tangan dengan tegas d