Jacob hanya berdiri di dalam lift dan melihat lantai yang perlahan-lahan turun dengan bingung. Dia tiba-tiba tersadar kembali dan mulai menekan tombol ke lantai atas dengan buru-buru, tetapi tombol-tombol itu tetap tidak menyala. Saat tiba di lantai satu dan melihat kelakuannya yang seperti orang gila, dia merasa lucu.Jacob keluar dari lift dan mulai menunggu lift untuk naik lagi. Namun, lift itu berhenti di lantai dua dan lift lainnya di samping juga tetap berhenti di lantai atas. Setelah menunggu selama satu menit, dia sudah mulai merasa tidak sabar dan akhirnya menuju tangga di sebelahnya, lalu langsung mulai berlari naik.Setelah berlari sampai lantai delapan dan keningnya dipenuhi keringat, Jacob menarik dasinya hingga beberapa kancingnya terlepas. Saat mengangkat kepala dan melihat ke sekeliling, dia melihat Sienna yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Melihat Sienna sedang menyeka air mata, hatinya langsung merasa sakit. Namun, sebelum mendekati Sienna untuk berbicara, dia teta
Saat Sienna kembali ke kamar pasien Wanda, Wanda melihat ekspresi Sienna dan bertanya dengan cemas, "Apa ada urusan perusahaan?"Sienna menggelengkan kepala dan berusaha tersenyum pada Wanda. "Wanda, kamu istirahat dulu di rumah sakit. Aku akan pulang ke Vila Cahwana untuk mandi, lalu pergi ke perusahaan untuk memeriksa dokumen.""Baik. Tapi Bu Sienna, sepertinya kondisimu kurang baik.""Aku nggak apa-apa."Saat meninggalkan rumah sakit dan melihat langit di luar sejenak, Sienna merasa sudut matanya agak perih. Dia mengemudi mobil kembali ke Vila Cahwana dan membersihkan bau bensin dari tubuhnya. Saat keluar dari kamar mandi, dia baru menyadari kulitnya sudah memerah karena digosoknya dengan keras, seolah-olah malam bersama Deshton bisa terhapus jika dia melakukan demikian. Dia memaksa dirinya untuk turun minum secangkir kopi pahit, lalu pergi ke perusahaan.Setelah mengadakan rapat dan menentukan target perusahaan untuk bulan depan, Sienna kembali membaca dokumen sampai tengah malam.
Begitu mencurahkan pikiran ke dalam pekerjaan, otak Sienna langsung bekerja dengan sangat cepat.Tak lama kemudian, nama Sienna masuk ke dalam topik populer. Sebelumnya, dia meminta Wanda untuk mengelola sebuah akun pemasaran dan akun itu memiliki cukup banyak pengikut yang mencapai jutaan. Sekarang, akun ini mengungkapkan bahwa belakangan ini Sienna meninggalkan Jack dan beralih mengejar Jacob sampai mengirimkan mobil mewah dan jam tangan berlian setiap hari.Komentar di bawah posting itu pun segera bertambah banyak.[ Apa Pak Jacob kekurangan uang? ][ Wanita ini benar-benar nggak tahu diri, sungguh memalukan. Bagaimana Pak Jacob bisa menahan diri untuk nggak membunuhnya? ][ Aku punya satu foto, katanya ini adalah Sienna. ]Setelah itu, sebuah foto pun dilampirkan pada posisi teratas posting itu. Yang mengejutkannya adalah orang di foto itu memang dirinya. Namun, saat itu dia mengenakan pakaian yang sangat tebal hingga terlihat sangat gemuk dan hanya terlihat dari belakang saja. Dia
Acara Penghargaan Flash ini sangat penting dalam industri ini, sehingga malam ini banyak orang dari perusahaan perfilman yang menonton siaran langsung ini juga. Termasuk orang-orang dari perusahaan S.M.Begitu juga dengan Wanda yang sedang dirawat di rumah sakit. Meskipun sedang dirawat, dia tidak lupa meminta dokter untuk menyalakan TV. Saat melihat adegan itu, dia tahu jelas Sienna pasti mengorbankan dirinya demi perusahaan. Belakangan ini, banyak mitra kerja yang direbut perusahaan lain, sehingga Sienna harus melakukan sesuatu untuk menarik mereka kembali. Dia merasa terharu dan menatap TV tanpa berkedip.Setiap kali kamera mengarah ke orang-orang dari perusahaan S.M, Wanda merasa sangat bangga. Dia sudah mengikuti perjalanan perusahaan dari awal sampai sekarang dan melalui berbagai kesulitan, dia tentu saja tahu betapa gigihnya para artis itu. Oleh karena itu, dia selalu percaya kelak S.M akan terus berkembang.Saat Wanda menonton TV dengan mata yang memerah, terdengar suara ketuka
Saat ini, setiap kali melihat Sienna di layar, Jacob merasa pipinya tempat bekas tamparan itu masih nyeri.Tepat pada saat itu, ponsel Jacob berbunyi dan ada sebuah pesan dari nomor yang tak dikenal.[ Sienna hamil? ]Pesan itu langsung memicu amarah Jacob. Tanpa ragu-ragu, dia langsung menelepon nomor itu, tetapi tidak ada orang yang berbicara. Dia menelan ludah dan tidak tahu harus bertanya apa. Setelah cukup lama, dia akhirnya berkata, "Kamu ada di mana?"Orang di seberang telepon itu tertawa dan memutuskan teleponnya.Jacob langsung meninju meja di sampingnya dengan keras, lalu menelepon seseorang untuk berusaha keras mencari lokasi Deshton. Dia melepaskan dasi di lehernya dengan gelisah dan kembali duduk di kursinya.Siaran langsung acara penghargaan itu sudah hampir berakhir, Jacob pun bangkit sambil mengambil jas di sampingnya dan langsung meninggalkan Grup Yuwono. Saat tiba di Klub Melasti, dia bertemu dengan Ethan yang biasanya sulit untuk ditemui karena Ethan sangat sibuk.Et
Pria itu telah ketiduran, matanya yang sipit dan tampak tajam itu pun telah terpejam.Sambil menahan kepedihan di hatinya, Sienna Winata beranjak turun dari ranjang. Saat membungkukkan badannya, rambut Sienna tergerai menutupi wajahnya yang cantik dan polos. Baru saja dia hendak mengambil pakaian yang tergeletak di lantai, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakangnya."Kamu mau berapa?"Suaranya terdengar begitu ketus. Kemesraan yang dirasakan karena pengaruh alkohol tadi malam, kini telah sirna.Setelah meraih pakaiannya, Sienna terdiam sejenak.Ironisnya, setelah 3 tahun pernikahan, suaminya bahkan tidak mengenal dirinya.Tiga tahun yang lalu, Sienna menyelamatkan Pak Darwo Yuwono dari maut. Pada saat itu, kebetulan ayah Sienna juga sedang mengalami kesulitan dalam pendanaan putaran pertama bisnisnya. Melihat kesempatan ini, Pak Darwo langsung menjodohkan Sienna dengan cucunya, Jacob Yuwono. Selain itu, dia juga menyuntik dana investasi sebesar 600 miliar kepada Keluarga Winata
Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya."Nggak usah."Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.Elena, Elena Prawira ....Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa
Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang