Share

Bab 56

"Ya mana tau aja nanti habis cerai langsung nikah lagi eh gak taunya sebulan kemudian langsung isi. Kan siapa yang tahu," jawab mama di telingaku juga.

Duh ingin sekali rasanya aku mencubit ginjal nenek tua in kalau dia bukan mamaku, ups. Dasar memang aku si anak durhaka. Maafkan aku wahai nenek kebayan. Nah lho, kok jadi nenek kebayan, hihihi maaf karena aku ingatnya si upin ipin ini kalau nenek kebayan suka sama anak kecil.

"Ekhem, hem, khem eeekhem."

Baru saja aku akan membalas ucapan mama, Ravi berdehem. Aku sontak menoleh ke arah Ravi dengan mengerutkan dahi.

"Kamu kenapa? Keselek biji toge?"

"Ah bukan, ini keselek biji terong."

Hampir saja aku tergelak kalau tidak mengingat aku harus menjaga keanggunan dan keeleganan diriku di depan Ravi. Aku tidak mau memperlihatkan kebarbaranku sehingga membuat Ravi akan memanggilky dengan panggilan lain yang lebih menggelikan dari aya-aya wae seperti yang biasa ia sematkan padaku.

"Yaudah sana, udah sore juga. Mama langsung balik. Tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status