Share

Bab 57

Akan tetapi, tiba-tiba saja sebuah suara membuatku ingin menghilang dari muka bumi ini karena teramat malu. Wajahku memanas, mungkin kalau dikasih termometer sudah mencapai angka 90° celcius.

"Dipuas-puasin dulu memandangiku. Karena sangat langka kan melihat aku tersenyum seperti tadi? Tapi kalau khusus kamu aku mau kok berikan sejuta senyuman untukmu."

Air mana air, tolong Tuhan, ingin sekali rasanya aku enyah dari muka bumi ini sekarang juga.

"Apaan sih, kepedean sekali anda ini tuan Ravi yang terhormat. Sejak kapan anda menjadi tampan?" sahutku sedikit ketus. Namun, Ravi justru tersenyum mendengar jawabanku.

"Dasar biang es yang aneh," gumamku lirih.

"Apa kamu bilang? Biang es? Siapa?"

"Ah itu tadi ya tukang es tung-tung lah si biang es. Memangnya siapa lagi? Udah ah kapan jalannya ini dari tadi diam di tempat."

Pletak.

Aku meringis saat tangan kekar Ravi menyentil keningku. Sontak saja aku melotot sembari berkacak pinggang menatap ke arah Ravi.

"Apaan sih! Dikira enggak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Erli Wati
bagus lanjut trs athor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status