Share

Bab 74

SUARA DESAHAN DI KAMAR IPARKU

BAB 53

"Ha ha ha. Jika itu yang terbaik bagaimana? Bukankah lebih baik menduda daripada Cahaya mendapatkan Ibu tiri yang tak bisa menerima kehadirannya?"

"Ya, kamu benar. Benar sekali!" Hening, tiba-tiba saja hening seketika. Aku dan Ravi sama-sama terdiam. Hingga sampai saat Ravi mengatakan hal yang membuat bola mataku membulat.

"Bagaimana kalau kamu saja yang menjadi Ibu untuk Cahaya?"

Aku menoleh cepat ke arah Ravi dan menatapnya yang kini sudah menunduk sembari memainkan jemarinya yang saling bertaut.

"A-apa, Rav? Coba ulangi lagi?" tanyaku berusaha memastikan.

"Ck, apa kamu tidak mendengarnya?! Harusnya kamu dengarkan aku dong!" Aku terkesiap karena tiba-tiba saja dia menjadi ketus terhadapku. Dia kenapa sih? Kok berubah-berubah begini cara ngomongnya sama aku?

"Kok kamu marah? Aku kan bertanya?"

"Ya tapi kan gak perlu pake ngulang, kamu pikir gampang apa ngungkapin isi hati?" gerutu Ravi yang masih bisa kudengar suaranya.

"Apa? Isi hati? Kamu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
grace.agrivina
nora gatau diri bgt! percuma anak panti
goodnovel comment avatar
Eli Rismoyo
Nora ank panti aja belagu amat.. Banyak orang dagang yg pendapatan nya melebihi org kerja kantoran. Payah bener otaknya.
goodnovel comment avatar
Rohmah Hudati
bucinya david pada nora menjadikan anak durhaka dan pikiranya buntu, sepertinya nora harus ditinggal dan dikembalikan ke panti asuhan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status