Share

Kamu Harus Tahu Diri

Livy melarikan diri. Lukman meninju dinding ruang kantornya. Ia menyesal karena tidak bertindak dari jauh-jauh hari. Saat ini pihak kepolisian sedang melacak keberadaan Livy.

Kemarahan Lukman teralihkan pada ponselnya yang berada di atas meja. Zainab. Lukman mengatur napas sebelum menjawab telepon ibunya.

"Ya, Ma."

"Nanti jadi kan makan malam di rumah?" tanya Zainab.

"Belum tau. Masih banyak kerjaan."

"Nggak bisa begitu dong, Lukman. Nabila malam ini sudah Mama undang makan malam lagi. Nggak enak kalau kamunya malah nggak datang kayak waktu itu," keluh Zainab.

"Lukman banyak kerjaan nih, Ma. Kapan-kapan deh bahas masalah itu."

Lukman segera menutup telepon, tidak peduli dengan suara Zainab yang masih memanggilnya. Sikapnya sangat jelas menyatakan bahwa ia keberatan dengan sikap Zainab.

Zainab melihat ke arah ponselnya dengan kesal. Ia bersungut karena sikap Lukman yang tidak mau mengikuti perintahnya.

"Apa susahnya sih cuma makan malam doang di rumah?" gerutu Zainab.

"Kenapa lagi sih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status