Share

Bab 41

Suara Di Bilik Iparku (41)

**

Kulangkahkan kakiku sembari mengusap perutku yang masih rata. Aku berjanji, meskipun dia harus lahir tanpa ayah tapi bisa kupastikan tidak akan kekurangan suatu apapun terutama kasih sayang.

Terlebih dengan perkataan bapak mengenai ayah sambung dari bayi ini. Aku belum sempat memikirkannya walau Oki sudah berulang kali bergurau padaku.

Aku tak pernah menganggapnya serius karena memang pasti dia hanya bergurau dan ingin membuat hatiku sedikit lebih tenang. Namun, terlepas dari bercanda atau seriusnya setidaknya dia masih sangat perduli denganku. Bahkan saat keadaanku hamil tanpa suami, dia justru terlihat lebih peduli denganku.

Bukan berarti aku adalah seorang wanita pendendam. Namun, jika hati dan jiwaku digoncang seperti ini apa aku harus diam saja? Bukankah memberi pelajaran pada mereka yang sudah menyakitiku itu tidak masalah? 

"Astaga! Kamu kemana aja? Aku udah cari keliling rumah sakit. D

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status