Share

Pukul Delapan

(Wira, apa kau pulang telat hari ini?) laki-laki yang menerima pesan tersebut menautkan alis.

“Kiran.” gumamnya. “Aris, istriku sudah di rumah?” berseru pada sekretaris yang sedang berbincang pada bawahannya. “Kenapa kau tidak memberitahuku?” ia merasa kesal.

Aris menoleh sesaat.

“Kau boleh pergi.” Aris meminta Ricky keluar dari ruangan. Diskusi mereka terpaksa harus diselesaikan. Sekretaris menghela napas terlebih dahulu sebelum mendekati tuan muda yang labil akhir-akhir ini.

“Dua jam yang lalu aku mengantarkan nona Kiran kembali ke rumah. Sudah sewajarnya dia di sana.”

“Bisa tidak kita pulang lebih cepat hari ini?” Wira tak dapat menyembunyikan raut gembiranya, perhatian kecil Kiran sangat mempengaruhi suasana hati putra tertua Arasatya.

“Paling cepat pukul delapan, setelah pertemuan dengan pihak pemasok sabun tradisional sekaligus mereka ingin menjamu makan malam. Mereka ingin berterima kasih telah menerima produk-produknya.”

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status