Share

Bayang-bayang Kenangan

"Hallo, Zid. Ini gue ... Alvian."

Sansan terdiam sebentar. Apa tujuan sang mantan itu meneleponnya?

"Zid. Gue mohon jangan ditutup teleponnya. Gue ada di belakang lo sekarang," ucap Alvian di seberang telepon.

Mendengar kata di belakangnya, buru-buru Sansan menoleh, membalikkan sebagian badannya menatap pria yang sedang menelepon Sansan sekarang. Namun, Sansan kembali menatap depan, mengabaikan sosok Alvian yang berdiri di belakang.

"Mau apa lo?" tanya Sansan cepat.

"Gue ... gue ...."

"Ish, cepetan. Mau apaan, ha?" 

"Gue kangen sama lo, Zid."

Degh!

Kenapa suara itu semakin mendekat? 

Sansan tak bisa mengelak, karena Alvian sudah berada di belakang punggungnya sekarang. Reni yang memperhatikan sejak tadi yakin, jika Sansan memiliki hubungan spesial dengan pria itu. Tampak dari sorot mata Alvian yang sangat mencintai Sansan.

"Ih, nggak usah pegang-pegang!" ucap Sansan melepaskan rangkulan

Lanlia

Hai, Kakak-kakak semua. Terima kasih yang udah mau baca. Aku minta maaf jarang update, karena aku kemarin ini lagi sakit, sekarang baru baikan hehe. Tetap baca cerita ini sampai habis, ya. Jangan lupa vote dan komen. Terima kasih semua. Salam hangat, ~Amalia Ulan

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status