Share

Diajak?

Untung saja Sansan sudah siap dengan penyamarannya sebelum Zidan datang. Ia tinggal merapikan rambutnya sedikit lagi. Setelah dirasa siap, Sansan melangkah keluar. HP-nya sudah berdering, menandakan jika Zidan sudah sampai.

"Hai," sapa Sansan tersenyum manis. Zidan hanya menghela napas pelan.

"Ada apa?" tanya Zidan.

"Aduh, itu nanti aja. Sekarang kita bersenang-senang dulu," ucap Sansan.

"Aku tidak punya banyak waktu."

"Ah, masa? Bukannya kamu menikmati waktu bersamaku?" Sansan mendekatkan badannya, lalu bersandar. Tangan Sansan membelai pipi mulus Zidan. 

Tatapan Sansan yang tak beralih sedikit pun dari Zidan membuat pria itu ikut terpana. Wanita itu jika dilihat dari dekat memang sangat cantik. Zidan meneguk salivanya susah. Kenapa ia mudah sekali terpikat?

"Zidan, aku mau kamu menikahiku," ucap Sansan lembut, semakin membuat Zidan menegang.

"Aku tidak bisa menikahi orang yang tidak aku cintai," ucap Zidan cepat.

Lanlia

Hai semua. Maaf baru up lagi, sebenarnya aku belum terlalu fit, hehe. Tapi aku usahakan update. Terima kasih yang udah mau baca. Jangan lupa vote dan komen, ya. Thank you ~Amalia Ulan

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status