Share

Jawaban

Sansan dibuat panik, bagaimana tidak? Sedari tadi pikirannya kalut. Bagaimana jika ia benar-benar hamil? Apa tanggapan Zidan, yang mana ia saja belum pernah menyentuhnya. Walaupun Zidan pernah bermain dengannya yang sedang berperan sebagai Sansan di club.

Dering telepon yang terdengar mengalihkan perhatian Sansan. Ia pun segera mengangkat telepon.

"Ha--halo?"

"Zid. Sebentar lagi saya pulang. Kamu bersiap-siap, kita akan ke dokter."

Sansan langsung membisu. Jantungnya berdetak tak karuan, perasaan tak enak langsung menyelimutinya.

"Zid?" 

"Eh, i--iya, Pak. Baik, Pak. A--aku siap-siapa sekarang."

"Oke."

Sansan melempar HP-nya ke kasur. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Sebenarnya Sansan bisa saja membeli tespack untuk mengecek apakah ia hamil atau tidak, tetapi dirinya saja tak diperbolehkan keluar kamar oleh Nuni dan Wanti, karena disuruh istirahat. Bagaimana caranya ia ke Minimarket?

"Duh, gimana, nih," uca

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status