Share

Tiket Liburan

Muka Sansan tiba-tiba merona, saat mengingat kejadian di kantor Zidan tadi. Ia tak menyangka jika Zidan menciumnya, apa suaminya itu tak mengerti keadaan, bahwa ia sedang marah. 

Sansan meletakkan tangan di dada kirinya. Detak jantung itu masih berdetak lebih cepat. Sansan jadi senyum-senyum sendiri jadinya. 

"Kamu kenapa, sih, Sayang? Dari tadi Mama perhatiin melamun, terus senyam-senyum." 

Sansan tersadar dari lamunannya dan menatap Wanti sebentar. "Ehm ... ngg--nggak ada, kok, Ma. Hehe." 

Wanti tersenyum singkat. Sansan merasa ibu mertuanya itu tengah menggodanya. Ah, Sansan jadi salah tingkah. 

"Mama ada sesuatu buat kamu." 

"Hah, eum ... apa, tuh, Ma?" 

Wanti lalu beranjak dari sofa dan mengambil sesuatu di dalam lemari. Setelah itu, Wanti kembali duduk di hadapan Sansan. 

"Nih." Wanti menyodorkan dua buah tiket ke arah Sansan yang membuat wanita itu mengerutkan kening heran. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status