Share

Benarkah?

Tak terasa, matahari sudah berganti tugas dengan bulan yang menemani malam. Zidan berjalan mondar-mandir sembari menggigit ibu jarinya. Bagaimana jika wanita itu meminta pertanggungjawabannya? Zidan sudah menikah, bisa kacau semuanya. 

Sansan yang sejak tadi memperhatikan Zidan hanya menyunggingkan senyum sinis. Ia lalu memainkan ponsel di tangannya sebentar. Setelah itu, Sansan meletakkan ponselnya di nakas.

Ia dan Zidan sama-sama di dalam kamar. Namun, Zidan tak menganggap ada Sansan di sana. Ia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

Bunyi notifikasi HP Zidan langsung mengalihkan perhatian pria itu, ia pun segera mengambil HP-nya yang tergeletak di kasur.

Ada satu pesan belum terbaca. Zidan pun membuka pesan itu.

'Bagaimana? Jadi ketemuan sekarang, kan, Tuan Zidan Leonli Terhormat?' 

Zidan kembali mondar-mandir tak jelas sembari memegang ponselnya.

"Ada apa denganmu, Pak?" tanya Sansan pura-pura tidak tahu.

<
Lanlia

Hallo, Semua. Terima kasih yang udah membaca. Aku langsung update saat lihat komentar kalian. Aku senang banget ada yang baca. Terima kasih banyak. Salam hangat, ~Amalia Ulan

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status