Share

BAB : 45

Sampai di rumah, Karel langsung bergegas menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas. Setidaknya ia sedikit merasa aman saat tak berpapasan dengan siapapun termasuk bibik. Karena kalau papanya, sudah jelas tak akan berada di rumah di jama segini. Toh kalau tahu pun, belum tentu juga mengkhawatirkannya.

Sampai di kamar langsung menutup pintu. Melempar tas nya sembarangan dan menuju wastafle yang ada di arah dekat pintu kamar mandi.

Perlahan melepaskan sapu tangan yang menutupi hidungnya. Lega, ketika darah sudah berhenti mengalir dari lubang hidungnya. Segera membersih kan sisa-sisa darah yang menempel dan berjalan menuju arah tempat tidur.

Duduk dengan sebuah bantal yang ia senderkan di bagian punggung. Memejamkan mata demi meredakan rasa pusing yang semenjak di sekolah tadi sudah merajalela.

Di saat yang bersamaan terdengar pintu kamarnya diketuk dari arah luar. Hendak langsung menuju ke arah pintu, tapi tiba-tiba tersadar saat ada tetesan darah yang mengenai seragamnya.

“Bentar!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status