Share

Bab 93. Aku lebih baik mati. Biarkan aku mati.

Sebelum tiba di apartemen, Alex menerima telepon dari seorang pelayan di kediaman Winata.

Ting-nong ting-nong..... Suara nyaring ponsel Alex.

"Sebentar ya sayang" ucap Alex. Ia melepaskan genggaman tangannya dari tangan Vania, lalu meraih ponsel dari saku celana.

Alex mengerutkan mata, saat melihat nomor yang muncul di layar ponselnya adalah nomor telepon rumah kediaman Winata.

"Kenapa enggak diangkat abang ?" Tanya Vania.

"Ini telepon dari rumah" jawab Alex, sambil memandang layar ponselnya. Ia bukan tidak mau menerima telepon yang masuk di ponselnya, hanya saja Alex malas, karena ia berpikir kalau yang menghubunginya saat ini pasti Susan. Soalnya sejak kembali ke apartemen ! Alex tidak pernah menerima telepon dari Susan, ia juga tidak pernah membalas pesan dari Susan.

"Diangkat saja abang, mana tahu ada yang penting" desak Vania.

Alex mengusap layar ponselnya. "Iya" ucapnya dengan singkat.

"Tu....tu....tu...tuan" suara pelayan dengan gugup dari seberang sana.

"Iya, ada apa ? Apa yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
susah ternyata beneran jahat ...sama aja dgn si Donna, Vania harusnya jujur aja sama Alex
goodnovel comment avatar
Ratna
Dasar wanita licik kpan alex tau kalau susan wanita jahat
goodnovel comment avatar
Irma Poluan
kenapa cerita nya jadi kaya gini sih thor.....kapan Vania dan Alex bisa bahagia kalo penjahat nya ada aja.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status