Share

Bab 37 Hasutan Wiguna

Perempuan berusia dua puluh delapan tahun itu mengecup kening Ghava, lalu membelai pucuk kepala anaknya dengan lembut. Setelah itu, ia lihat kembali wajah polos yang membuatnya terpaksa melakukan tindakan yang lebih tegas. Walaupun hal itu membuatnya menahan sesak sebab melihat wajah yang memohon untuk tidak diberi hukuman.

Bukan ia egois, tetapi hanya menerapkan kebijakan, ketika anaknya membuat kesalahan harus siap menerima sangsinya, terlebih perbuatan itu dilakukan berulang kali. Jika terjadi pembiaran, dikhawatirkan akan terbentuk perilaku yang kurang bertanggung jawab dan semaunya sendiri juga tidak menghargai orang lain.

"Maafin Mama Ghava! Semua ini demi kebaikanmu," ucapnya pelan sambil kembali melihat wajah yang tampak lelah.

Sepeninggal Wiguna tadi sore, ia meminta Ghava untuk meminta maaf karena sikap yang kasar terhadap orang lain, akan tetapi dengan kekerasan hati, anak tersebut tetap menolak permintaannya.

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status