Pengikut yang dulu meragukan Vania mulai melihat hasil belajarnya. Dia menyelesaikan urusan administrasi dengan tertib dan teliti bahkan jauh lebih cepat daripada Duke Gama dulu. Mungkin karena Dia perempuan sehingga Dia lebih taktis dan bersikap praktis. Urusan administrasi yang ditangani Vania tanpa cela membuat bangsawan lainnya yang punya urusan dengan Duchy kewalahan. Si perfeksionis Vania membuat para karyawan lainnya menjadi bekerja keras. Celah yang bisa dimasuki Count dan Countess Zarnet adalah fakta bahwa Vania tidak terlalu mengurus dua keponakannya. Vania menyerahkan segala urusan dua keponakannya kepada pengasuh. Sebetulnya Vania tak benar-benar mengabaikan keponakannya setiap malam, Vania mendapatkan laporan perkembangan keponakannya. Mulai dari aktivitas bangun tidur hingga menjelang mau tidur lagi. Vania bingung harus menjadi sosok apa, karena Dia dulu tak terlalu merasakan kasih sayang orang tuanya juga, Ibunya meninggal saat Vania berumur 3 tahun. Ayahnya sibuk dan
Akhir-akhir ini Vania jadi suka meminum kopi daripada teh. Minuman yang awalnya pahit itu membuatnya selalu terjaga dan meningkatkan konsentrasinya. Jam tidurnya jadi lebih larut dan jam bangunnya harus jadi lebih pagi. Vania jadi punya jadwal yang sangat ketat. Sudah 5 hari ini Dia selalu dilayani Hara di pagi hari, Vania merindukan Ani yang banyak bicara dan bergosip. Ani memperlakukannya dengan sopan tapi secara bersamaan juga santai, seperti mengobrol dengan teman sebaya tapi dengan tidak mengurangi rasa ketidaksopanan.Saat Hara masuk kamar Vania hendak melayani mandi paginya, Vania mencari tahu kabar Ani lewat Hara."Hara, apakah kamu tahu pelayan yang bernama Ani?"Hara yang sibuk menyiapkan gaun dan aksesori yang akan dipakai Vania pagi itu menjawab dengan santai. "Apakah Ani yang Nyonya maksud Ani Selamor, wanita yang berambut coklat dan punya bintik-bintik di area sekitar hidung""Ya benar, apakah kamu mengenalnya?," Vania menjawab dengan kegirangan."Ya Nyonya, Dia adalah
Saat membuka mata, Vania langsung tersenyum."Hari yang indah...," ucap Vania sambil mengerang dari kasurnya. Karena badannya bergerak menggeliat, selimutnya turun.'Rasanya aku ingin mengucapkan selamat pagi untuk Count Robert dan Countess Reta, silakan nikmati hari-hari terakhir anda di kediaman Ansel dengan damai.' Layaknya orang gila, Vania tersenyum sendiri.***Saat suasana masih terlalu pagi, di depan kamar tempat Count Robert dan Countess Reta tidur, tepatnya di lantai 2 suara berisik dan mengganggu mulai terdengar. Mulai dari suara logam bergesekan dan suara orang yang sedang bertengkar sangat keras. Itu cukup mengganggu sehingga bisa membangunkan orang yang sedang tertidur. Adegan orang yang bertengkar diluar hanyalah pura-pura yang sudah mereka rancang. Semalam, para pelayan sudah mendapatkan arahan dari Hara dan Ani untuk bisa mengusir Count Robert dan Countess Reta pergi, yaitu dengan membuatnya tidak betah tinggal di mansion. Jadi apapun yang dilakukan para pelayan hari
Saat sarapan, Vania sudah mendapatkan kabar dari Hara bahwa operasi pertama mereka berlangsung sukses. Vania sarapan dengan hati gembira. Entah mengapa rasa makanannya jauh lebih enak, sehingga Dia makan dengan lahap. Hari ini, Dia sangat menanti-nanti kabar selanjutnya dari Ani.Pelayan Sira dan Reva sengaja dipilih Hara karena perawakan mereka yang menggoda. Keduanya masih muda tapi juga sangat berani. Itu karena perawakan mereka yang bagus tapi tidak dengan kedudukannya, sehingga mereka sering mendapatkan pelecehan dari laki-laki. Setelah bekerja di kediaman Ansel, mereka merasa mendapatkan perlindungan. Majikan mereka sangat baik dan jauh dari kata bajingan hidung belang. Duke juga selalu menindak tegas pelayannya apabila terbukti melakukan kesalahan. Setelah merasa diayomi, pelayan tersebut menaruh kesetiannya dengan bangga pada kediaman Ansel."Operasi selanjutnya ada di ruang makan," kata Vania kepada dirinya sendiri.Karena sangat senang, Vania merasa hampir bisa menyelesaikan
Vania sudah menyelesaikan hampir setengah dokumen yang tertumpuk untuk Dia cek dan teliti lalu mencapnya. Perasaan berbunga-bunga ini rasanya sangat menyenangkan. Meski Dia sulit bersosialisasi tapi berkat Hara dan Ani, Dia bisa tahu kalau para karyawan di kediaman Duke sangat menghormati dan menghargainya.Di sisi lain, Count dan Countess tengah dalam suasana buruk. Dunia mereka tampak suram ditambah hubungan keduanya yang memanas karena kejadian tadi pagi. Reta sebenarnya sadar kalau suaminya sama seperti lelaki pada umumnya yang akan tergoda juga dengan wanita muda, tapi karena kondisi keuangan County Zergnet sangat memprihatinkan, suaminya tidak bisa bermain mata. Jangankan untuk menghidupi gundik, untuk menghidupi istri dan anaknya saja Dia kelabakan. Tapi berkat kebaikan Elis yang mau membiayai sekolah anaknya Lalisa, pengeluarannya jadi berkurang. Dulu sebelum Elis meninggal, Dia adalah sumber keuangannya, Dia bisa dengan mudah meminjam uang dengan jumlah yang besar tanpa harus
Perasaan terbakar karena kesal, geram dan entah berantah memenuhi pikiran Reta dan Robert. Sial, sungguh hari yang sial bagi mereka. Hari kamis, mereka mulai mengutuk hari kamis yang sial. Bahkan dari pagi sebelum mereka bangun hingga siang menjelang sore. Hari kamis akan menjadi hari yang akan selalu mereka benci seumur hidup.Reta merasa rasanya ada yang sedang mengisenginya dan mencoba bermain dengannya. Kesabarannya diuji sampai batasnya. Hidungnya kempas-kempis karena sedang emosi. Darahnya naik, mungkin jika berkepanjangan akan mempengaruhi kesehatannya. Dia memikirkan siapa dalang yang ada dibalik semua kejadian ini? Kenapa semua pelayan disini semua menghindarinya?. Bahkan ketika Dia bertemu dengan pelayan dan hendak memanggilnya, para pelayan itu langsung putar arah dengan langkah buru-buru. Reta diabaikan dan itu membuatnya jengkel."Brengsek..." katanya sambil menggenggam gaunnya di tempat duduk. Nafasnya tersengal-sengal, sepertinya denyut jantungnya melaju sangat kencang.
Malam itu para karyawan mansion dan para ksatria tengah mengadakan jamuan sederhana di paviliun belakang, hal tersebut adalah ide Vania. Ini adalah pertama kalinya para karyawan dan para ksatria berbaur menjadi satu. Perjamuan biasanya hanya diadakan untuk para bangsawan dan jarang sekali perjamuan ditujukan untuk karyawan yang lebih rendah dari majikannya.Dalam sambutan singkatnya, perjamuan tersebut diadakan untuk mengenang mendiang Duke dan Duchess. Masing-masing karyawan juga diberikan waktu untuk menyebutkan kenangan mereka kepada kedua mendiang. Suasana yang tadinya ramai menjadi hening, penuh haru dan hangat. Mengenang kebaikan orang yang berumur pendek adalah kesedihan yang tiada obatnya.Mereka adalah karyawan yang diperlakukan dengan baik dan hormat. Ada juga yang mereka dipekerjakan karena rasa kasihan seperti Eric, seorang anak yang berusia 14 tahun. Dia sudah bekerja disini 4 tahun lamanya. Sebelumnya Dia adalah yatim piatu yang hidup di jalanan, Gama yang sedang dalam
Itu adalah sarkasme dan memang bisa dibenarkan, jika itu adalah tamunya. Tapi mereka bukanlah tamu, mereka menetap di mansion atas kemauan mereka sendiri. Sebetulnya Vania tidak masalah jika mereka berdua ingin memperpanjang masa tinggal di kediaman Duke tersebut. Tapi masalahnya mereka adalah tamu yang congkak dan bertingkah seolah-olah seperti pemilik mansion. Gemar membentak dan menyiksa dan itu yang membuat Dia tidak suka. Vania yang menjunjung tinggi keadilan tidak bisa melihat hal tersebut."Tidak hormat?," tanya balik Vania, alisnya naik sebelah karena ucapan Robert sepertinya tumpang tindih dengan tindakannya."Piton..," panggil Vania kepada sang kepala koki."Iya Nyonya...," balas Piton. Kakinya melangkah mundur menuju majikannya. Vania melihat muka Piton yang sudah memerah karena tamparan, lalu tangannya yang juga memerah karena satu pukulan kayu ulin atau yang dikenal juga dengan kayu besi. Kayu ulin adalah kayu yang kokoh dan merupakan kayu import dari Kerajaan yang jauh.