Share

Bab 22

"Ayo pulang, Neneng! Malu-maluin aja makan berdua sama cowo di sini, kamu itu udah punya laki!" timpal mertuaku

Mulut merahnya tak berhenti mengomel sampai kami duduk di dalam mobil, bahkan sampai kami tiba di rumah ibu.

"Mas, kita langsung pulang aja ya," ujarku pada Mas Haikal yang sedang memarkirkan mobil.

Dari wajahnya ia kelihatan sedang marah, apa dia cemburu?

"Kita mampir dulu ke rumah Ibu ya, Sayang, terus nanti pulang bareng," jawab Mas Haikal mesra

Pasti mau manas-manasin nih! Sebel! Tapi baiklah kapan lagi bisa nonton drama seorang cewe di marahin rame-rame.

"Ayo ngaku sama Ibu dia siapa kamu?" tanya mertuaku sambil membetulkan gelang keroncongnya yang sedikit menghitam.

"Itu temen Eneng, bukan siapa-siapa kok." Wanita itu mencebik, kesal karena terus menerus diintimidasi.

Dah kaya tersangka kasus korupsi aja kamu, Neng, padahal ngaku juga ga bakalan babak belur kok.

"Kalau dia pacar kamu juga ga apa-apa kok, silakan aja pacaran jadi aku ada alasan buat ke pengadilan," ce
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
minta suami menceraikan istri lainnya juga ada hadisnya Mutia. bilang aja gatel dan oon. ih gemes bacanya Thor bukan senang Mutia ngerjain Neneng kalau dia labil gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status