Share

CHAPTER 95

"Kau masih belum mengibarkan bendera perdamaian di antara kita?" Joan menoleh sesaat, memandang Kiana yang hanya diam membisu, Ia seperti baru saja membawa pulang sebuah manekin.

Kiana tak menjawab, ia langsung memalingkan pandangannya ke luar jendela. Pertanyaan yang sama terus saja di lontarkan oleh Joan, menanyakan perasaannya yang tak berubah sama sekali.

"Kiana Agung Triwahyuni, aku sedang berbicara denganmu. apa suaraku terlalu kecil, hm?" Joan berbicara dengan suara lembut yang ia paksakan, memasang senyum lebar bak joker.

"sok tidak tahu, ah! aku tidak mau meladeninya, enak sekali menjadi laki-laki. tidak bisa diberikan maaf begitu saja," Kiana bergumam, mencibirkan bibirnya dengan bola mata yang memutar setelah mendengar cemoohan Joan.

Karena merasa kesal, Joan langsung berhenti di pinggir jalan. Ia lalu Menarik dagu Kiana agar mata gadis itu menatapnya kearahnya." jangan buang muka jika aku sedang berbicara, Aku baru saja bertanya padamu!" Tatapan Joan terlihat mengintimida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status