Share

BAB 20.

Suasana meja makan itu terlihat begitu hening hanya ada Tendero dan Kanisa saja yang makan saling berhadap-hadapan. Sesekali Kanisa melirik Tendero yang tampak begitu acuh kepadanya.

“Berhenti menatapku terus, cepatlah habiskan makananmu,” ucap Tendero tiba-tiba membuat Kanisa tersedak makananya, Kanisa pun langsung segera minum.

Kanisa tidak menyangka Tendero ternyata menyadari kalau sejak dari tadi dirinya curi-curi pandangan terhadap pria itu.

Tendero terlihat selesai makan, dia mengelap bibirnya dengan serbet dan menatap Kanisa yang baru saja meredakan tenggorokannya yang sempat tersedak. 

“Setelah kau selesai makan, langsung tidur.” Tendero pun bangkit berdiri. Kanisa sendiri terus menatap pria itu.

“Kau sendiri mau kemana?” tanya Kanisa, setelah itu diam langsung bungkam saat melihat Tendero menghentikan langkahnya dan berbalik memandangnya. 

Seketika Kanisa merutuki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status