Share

BAB 63.

Tendero menggeliat kemudian membuka kedua matanya. Tatapannya langsung jatuh pada sosok wanita di sebelahnya yang masih saja betah memejamkan matanya.

Tendero tersenyum tipis dengan sorot mata yang sayu, dia mendekatkan wajahnya pada Kanisa. Mencium pipi wanita itu.

“Good morning, sayang.” Tendero bergerak memeluk Kanisa, dia lalu menghela nafas dan bangkit dari posisi tidurnya. Duduk bersila di sebelah Kanisa tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Kanisa untuk beberapa saat.

Masih sama, tidak ada tanda-tanda perubahan berarti pada Kanisa dan itu membuat Tendero kembali merasa kecewa.

“Hari ini aku harus berangkat ke kantor. Tidak papakan kamu aku tinggal sebentar,” ujar Tendero mengelus pipi Kanisa dan menyingkirkan beberapa helaian rambutnya yang jatuh di wajah Kanisa.

“Kalau begitu aku siap-siap dulu ya.” Tendero merunduk dan kembali menc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status