Share

14. PAMIT

TDP 14

Aku berziarah ke makam orang tuaku sebagai pasangan suami istri. Tak bisa kubendung air mata ketika berbicara pada batu nisan. Sebelum ijab kabul, aku juga sudah mengajak Kak Sananta ke sini, hari ini sekaligus untuk pamitan.

"Ayah, Ibu. Hara sudah menikah. Semoga pernikahan Hara langgeng dan bahagia. Maafkan juga Hara terpaksa menyuruh Bibi Sartika pergi dari rumah. Hara kecewa, rasanya ingin membalas, tapi hanya itu satu-satunya keluarga yang Hara punya."

Aku terus bicara pada gundukan tanah. Setelahnya digantikan oleh Kak Sananta. Dia mengusap batu nisan ayah dan ibuku bergantian.

"Aku berjanji akan menjaga Hara dengan baik. Ayah dan Ibu beristirahatlah dengan tenang di sana."

Aku terharu. Kak Sananta mengucapkannya dengan tulus. Seminggu yang berlalu sangat cepat, dia berhasil membuatku semakin jatuh cinta. Bahkan rasa sedih karena Ari tak datang, hanya bertahan sebentar. Ari sedang menyelesaikan proyek apartemen yang terkendal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status