Share

77. DEMO

"Bagiku Ibu bukan asisten rumah tangga biasa, Bu. Sejak orang tua kami nggak ada, Ibulah pengganti mereka." Aku menggenggam tangan Bu Sarmiah. Wanita itu mengerjapkan matanya. Bulir bening telah luruh di sana.

"Terima kasih, Nona, telah memberi wanita tua tak beranak ini penghargaan sebesar ini."

Aku ikut menyeka air mata. Lalu memeluk bahu Bu Sarmiah. Wanita ini dicerai suaminya karena mandul lalu dia bekerja di rumah Ari. Sejak saat itu dia memutuskan untuk tidak menikah lagi.

Siapa lagi yang kupunya? Tidak ada. Selain perempuan tua ini, Ari, dan Kak Sananta. Hanya itu saja. Semoga mereka tak pernah berubah sampai maut memisahkan kami semua.

Lalu aku teringat pesan Tuan Saddil. Dadaku kembali perih. Ari, aku sungguh ingin melindunginya juga, tapi Kak Sananta mempercayakan aku padanya. Bisa saja aku memaksa mengusir Ari, tapi itu akan membuat pekerjaan dan fokus Kak Sananta terganggu karenanya.

Aku masih ingin marah atas keput
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status