Share

Part 51 Pengakuan Masa Lalu

Alifa mengusap pipi sang suami dengan lembut. Sepasang matanya menatap sang suami dengan tatapan dalam. "Kenapa nggak tidur? Apa yang kamu pikirkan, Mas?" tanyanya lirih.

Farrel menggeleng samar, kemudian dia memeluk istrinya, mencium puncak kepala wanita itu. "Lagi nggak bisa tidur saja. Sudahlah, nggak apa-apa." Laki-laki itu menjawab sambil menarik selimut sampai batas leher.

Tak puas dengan jawaban suaminya, Alifa mengguncang pelan lengan atas laki-laki itu. Farrel menggenggam jemari tangan Alifa dan menciumnya.

"Mas, kalau ada masalah ngomong dong, jangan diam saja begitu. Dari gerak geriknya kelihatan, kalau lagi ada masalah." Alifa kembali mengungkit.

Terdengar dengusan kasar dari bibir Farrel. Dia menoleh menatap istrinya dengan tatapan penuh arti. Laki-laki itu kemudian merubah posisi berbaringnya menjadi bersandar di kepala ranjang. Alifa ikut duduk dan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.

Farrel langsung menunduk dan bertemu pandang dengan Alifa. Rasa bersalah itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status