Share

"Gak Enak. Gak ada sensasinya."

"Aku capek, Raf." Belinda memiringkan tubuh, menaruh kepalanya di atas dada telanjang Raffa yang naik turun. Napas keduanya bersahutan dan memburu, sesaat menyelesaikan percintaan panas sore ini.

Raffa meraih tangan Belinda, membawanya agar melingkari perutnya. "Tidur, Bel. Kamu nginep di sini aja." Raffa menundukkan wajahnya untuk mengecup kening Belinda yang masih berpeluh.

Kehangatan ini tak pernah membosankan bagi Raffa. Bisa memeluk Belinda seperti sekarang merupakan hal yang membahagiakan. Inginnya, Raffa menikahi Belinda secepatnya, supaya dia bisa menghabiskan malam-malamnya dengan penuh gelora, sekaligus bisa berpelukan seperti ini tiap harinya.

Namun, untuk saat ini Raffa harus sedikit bersabar. Menunggu sampai bayi mereka lahir, barulah dia bisa menikahi kekasihnya ini.

"Tapi aku gak bawa baju ganti, Raf." Jemari lentik Belinda sibuk bermain di dada Raffa.

"Kalo soal itu, mah, gampang. Entar aku beliin di bawah. Kalo enggak, pakek baju aku juga nggak papa." Raffa menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status