Share

MASALAH VANO.

Sepulangnya dari rumah Belinda yang sudah hampir menjelang tengah malam, Raffa masuk ke unitnya dengan perasaan bahagia.

"Baru pulang? Abis dari mana?" Vano menyambut kedatangan Raffa dan langsung memberondong pertanyaan. Pemuda itu baru saja duduk dengan secangkir kopi di tangan.

"Abis nganterin Belinda pulang." Raffa menyahut sembari menghempaskan tubuhnya di sofa yang bersebrangan dengan Vano. "Kok, elu jam segini ada di sini? Emangnya, elu enggak ke diskotek?" Raffa merasa heran sebab Vano malah ada di unitnya bukannya di diskotek.

"Gue lagi males," jawab Vano singkat, lalu menghela pendek dan meraih cangkir kopi yang baru saja dia buat. Menyesapnya perlahan setelah dirasa suhunya sudah tidak terlalu panas.

Kening Raffa mengernyit. "Ck! Males? Udah banyak duit 'kan lu sekarang? Makanya males kerja," cibirnya dengan senyuman mengejek.

Raut masam langsung terlihat jelas di wajah Vano yang baru saja meletakkan cangkir ke meja. "Amin..." selorohannya itu justru mengundang decakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status