Share

Petani Kaya abal-abal

***

"Kue segitu banyak buat Bibi Husniah dan Bibi Naomi?" Jaka menimpali. "Eyang gak salah ngomong kan?"

Meisya bersedekap dada, jengah melihat sikap dan tingkah keluarga suaminya. "Yang benar saja, Eyang, masa kue segitu banyak cuma buat Bibi Hus sama Bibi Nao. Gak logis, cacat logika!"

Eyang menatap Meisya sengit. Wanita tua yang berdiri dengan sedikit gemetar itu mulai melangkah perlahan mendekati Delia.

"Aku tidak mau mendengar apapun, Eyang," kata Delia lemah. "Hari ini cukup melelahkan, aku harap Eyang tidak berkata-kata yang membuat hatiku semakin lelah."

Eyang menggeleng. Jemari Delia yang tersemat cincin berlian indah digenggam dan dipandang cukup lama. "Kamu sudah dapat banyak dari calon suamimu, Del. Tidak ada salahnya kalau kue-kue itu untuk Bibi kamu kan?"

"Bu, sudahlah, aku sudah membagi kue untuk Husniah dan Naomi, jangan memaksa begitu," ujar Bu Sarah menengahi. "Lagipula semua kue dari Haikal tidak serta merta kami habiskan, kami punya tetangga, Bu, kue-kue itu renca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
wkwkwkwk nanti gk taunya cuman pengangguraan yg suka fitnes aja
goodnovel comment avatar
Yuki Inong
aneh kok baru tau hantaran seserahan diminta sodara,hantaran itu murni milik pengantin lah kesel deh .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status