Share

Proyek Cucu

Hana berdiri hendak keluar kamar. Sesuai kebiasaan, ia menyambar kerudung, lalu mengenakannya. Sebab, para kerabat dan sebagian warga masih ramai memenuhi rumahnya. Saat membenahi kerudung instan berbahan crincle di depan cermin besar yang berseberangan dengan ranjang, Hana melihat bayangan Reza yang sedang rebahan.

Hana menekap mulut dan terbelalak. Celaka! Ia khilaf melepas kerudung di depan Reza. Lafaz istighfar lolos dari bibirnya.

“Kenapa? Baru nyadar, ya, kalo kamu pamer-pamer rambut?” celetuk Reza yang entah kapan sudah membuka mata. Rupanya ia mendengar Hana beristighfar.

Hana ingin sekali menyambit Reza pakai jarum pentul dari kotak hias. Tapi, ia tersadar jika memulai peperangan lagi, niat luhurnya akan tertunda. Gadis itu buru-buru keluar, ingin menemui enyak dan babe.

Reza tadinya ingin kembali memejamkan mata, tetapi ponselnya berdering. Ia terlonjak begitu mendapati telepon dari ayah sambungnya di Singapura.

“Za, kondisi ibumu membaik.” Suara sang ayah bergetar di ujung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cempaka Ayu Maharani
lanjut, Kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status