Share

Cemburu?

Pak GM yang kini kusapa sebagai Mas Nat itu nyatanya tidak hanya membawaku ke supplier ATK alias alat tulis kerja yang biasa kami pakai jasanya untuk pengadaan di kantor. Setelah itu, beliau malah membawaku lagi ke mal. Hal yang sangat di luar eskpektasiku.

“Nggak langsung balik ke kantor, Mas?” tanyaku resah saat mobil telah berhasil dia parkirkan ke basement mal Fortuna.

“Nggak. Aku mau beli tas buat pergi undangan nikahannya sepupuku. Bisa kan, kalau kamu nemenin dulu?” Sorot mata Mas Nat kelihatan setajam elang.

Tentu aku tidak bisa menolak. Hanya anggukan saja yang kusuguhkan pada pria dengan hidung mancung tersebut.

Mas Nat yang memiliki tubuh tinggi dan proporsional dengan tatanan rambut cepak khas militer itu pun keluar dari mobilnya. Sudah seharian kami bersama hingga jelang sore ini, tubuhnya sama sekali tidak berbau keringat.

“Mas, aku boleh nggak sih, mampir salat bentar? Waktu Zuhur udah mau habis sepul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status