Share

POV Author: Ambruk

“Bu, sekarang tinggal beli kartu perdana, nih. Habis itu kamu masak yang enak. Nanti, telepon Zara. Suruh dia sama Farhaaz makan siang di rumah. Sesekali si Farhaaz dikasih makan enak, biar dia tahu kalau kita juga mampu seperti dia!” seru Zulkifkli mempelototi istrinya.

Mega lagi-lagi diam. Mulutnya kelewat nyeri buat sekadar dibuka. Belum lagi ulu hatinya yang mulai nyeri karena kelaparan. Dari pagi belum sarapan soalnya.

Pasutri nyeleneh itu pun mampir ke sebuah konter yang menjual pulsa maupun kartu perdana. Di situlah mereka memilih nomor baru buat menelepon Agni. Zulkifli memang terlalu niat untuk menjalankan skenario palsunya tersebut. Semua demi kepulangan Agni. Tak ada Agni, hidup mereka benar-benar sengsara.

Setibanya di rumah, Mega masak seorang diri. Sedang Zulkifli, memilih untuk menikmati rokok dan sekaleng bir yang dia beli di minimarket sebelum mereka tiba ke rumah. Kebiasaan buruk Zulkifli muncul lagi, yakni minum minuman bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status