Share

BAB 12. MENGAMBIL ALIH TANGGUNG JAWAB

Rangga melepas dekapannya, lalu membingkai wajah bersimbah airmata itu dengan tangannya.

“Kau sudah makan?”

Rania menggeleng. Hanya airmata yang mewakili perasaannya.

“Mau menemani saya makan malam?” Rangga bertanya dengan lembut. Dia tak sanggup melihat wanita lemah itu tersakiti. Hatinya seperti merasakan penderitaan gadis itu.

Rania hanya mampu menggelengkan kepala. Bibir Rania bergetar menahan kesedihan yang luar biasa.

Rangga iba. Ingin rasanya menghentikan airmata itu. Tapi bagaimana caranya. Pria itu tak tau. Rangga bukan pria hidung belang yang melalang buana mencari mangsa. Dia pria setia yang tak mengerti cara merayu wanita selain istrinya. Rasa cinta yang telah lama mati membuatnya seolah lupa bagaimana menenangkan hati seorang wanita.

“Sekarang, apa yang kau inginkan?”

Rania masih menjawab dengan menggelengkan kepala. Dadanya masih kembang kempis menahan tangis.

Rangga menghela nafas panjang. “Kita ke kamar. Kau perlu istirahat.”

Rangga memapah Rania. Namun gadis itu terja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status