Share

Bab 29

Eh dia berdiri? Mau kemana pikirku. Ternyata dia beralih duduk ke samping Mas Indra. Ditariknya kursinya lebih dekat. Hatiku semakin panas melihatnya. Mas Indra menarik kursinya menjauh, tetapi tangan wanita itu menahannya.

“Mas bentar ih,” ucapnya sambil menahan kursi Mas Indra. 

“La, tolong jaga jarak kita bukan muhrim, apa kata orang nanti kalau lihat duduk sedekat ini.” Mas Indra berdiri hendak menghindar tetapi tangan wanita sialan itu meraih lengannya. Kulihat Mas Indra segera menepisnya.

“Mas, aku kelilipan!” ucapnya sambil menutup satu matanya. 

Mataku sudah penuh dengan bara. Kulihat wajah Ardi lebih merah padam. Mas Indra diam sejenak kulihat dia melirik ragu. 

“Tolongin ini Mas, mataku kelilipan,” ucapnya dengan gaya seksi dan manja, menyebalkan. 

Awas saja Mas Indra kalau menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Puasa nanti kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status