Share

Bab 20

Setelah menerima telepon dari Mama, aku tidak langsung menceritakan hal tersebut kepada Mas Arfan. Aku menemani dia menghabiskan sarapannya terlebih dahulu, sebelum aku meminta izin untuk pergi ke rumah Mama.

Entah apa yang terjadi di sana, hingga aku harus datang seorang diri ke sana. 

Mungkinkah ini ada kaitannya denganku dan Mas Arfan? Tapi apa? Aku benar-benar tidak bisa menebak yang terjadi. 

"Sudah kenyang?" tanyaku setelah melihat kopi yang tidak tersisa di dalam gelas. 

"Sudah."

"Mas, aku boleh izin pergi?" Kembali aku bertanya. 

"Ke mana?" 

"Ke rumah ibu dan ayah. Boleh?" 

"Aku ikut."

Aku mengembuskan napas kasar seraya menekuk wajah saat Mas Arfan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status