Share

Bab 27

Aku menggeliat seraya membuka mata. Kulirik jam pada ponsel yang ternyata sudah tengah hari. Bibirku tersenyum mengingat apa yang baru saja kami lewati.

Sungguh sangat menguras energi. Namun, sangat kami sukai.

Wajah tampan Mas Arfan yang tersenyum bahagia menari-nari di depan mataku. Kesedihanku, ketakutanku sejenak menghilang dan hanya menghadirkan rasa bahagia. Dan kini, suamiku masih terlelap dalam mimpi indahnya.

Kugeser tubuhku dengan pelan agar Mas Arfan tidak terganggu dengan pergerakkanku. Pergi ke kamar mandi, mengguyur tubuhku dengan air yang begitu dingin.

"Ah, segarnya," ujarku seraya keluar dari kamar mandi.

Kulihat Mas Arfan masih terbaring. Sepertinya dia memang sangat kelelahan. Aku tersenyum kecil seraya menatap pria yang tubuhnya hanya terbungkus selimut itu.

"Ya Tuhan, aku tidak membawa baju ganti." Aku menepuk jidat saat menyadari telah melupakan sesuatu.

Buru-buru aku mengambil ponsel dan mengotak-atiknya. Aku memesan beberapa pakaian untukku dan Mas Arfan da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status